Museum Rajekwesi Bojonegoro

Sejarah Museum Diawali dengan terkumpulnya benda-benda bersejarah temuan dan hibah dari warga masyarakat, terletak di halaman kantor kabupaten sehingga keberadaan benda-benda tersebut amat rawan hilang dan rusak. museum rajekwesi bojonegoroMaka Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro dan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro, bekerjasama menata benda-benda tersebut di suatu gedung lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Bojonegoro yang selanjutnya difungsikan sebagai museum dan diberi nama museum “Rajekwesi” sampai sekarang ini. Museum Rajekwesi Museum sederhana yang terletak di Jl. Patimura No. 9, Bojonegoro, Jawa Timur, bisa disebut museum umum, yang di selenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Bangunan museum ini di atas lahan seluas 188 m2, dengan luas bangunan sekitar 8 meter x 26 meter, dengan satu lantai. Terletak di samping Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Bangunan ini mulai difungsikan sebagai museum sejak tahun 1992. Di dalam museum terdapat tiga ruangan. Ruang Pajang di depan yang menyimpan koleksi benda-benda purbakala, ruang tengah menyimpan koleksi benda-benda zaman sejarah klasik dan ruang belakang yang menyimpan koleksi etnografi. Kolelsi Museum Museum Rajekwesi selain menyimpan prasasti cikal bakal Kabupaten Bojonegoro,

  • Fosil purbakala yang disimpan di antaranya fosil kepala gajah dengan panjang 37 cm, lebar 25 cm, dan tebal 20 cm. Fosil kepala gajah ini diperkirakan pernah hidup satu juta tahun yang lalu itu ditemukan di Dusun Karangpoh, Desa Jawik, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro Koleksi benda masa sejarah klasik atau sekitar 10 ribu tahun yang lalu juga cukup banyak,
  • Arca Siwa yang terbuat dari bahan batu andesit menemani,
  • Arca Ganesa yang sedang bersila. Kondisi arca Siwa dan Ganesa itu terawat dengan baik.
  • Keris pulanggeni pada masa kerajaan Majapahit, merupakan koleksi benda bersejarah yang sangat penting. Karena keris itu dibuat oleh Empu Ki Supo ketika mendampingi Raja Jayanegara saat melarikan diri ke daerah Bedander  sekarang dikenal sebagai Dander, salah satu kecamatan di Bojonegoro. Raja Jayanegara mengungsi ke Bedander karena ada pemberontakan Semi dan Kuti.
  • Prasasti Adan-Adan yang berupa tulisan Jawa Kuno pada 17 lempengan tembaga, merupakan salah satu koleksi yang menjadi penanda cikal-bakal Kabupaten Bojonegoro, ditemukan di Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, pada tahun 1992. Prasasti itu diperkirakan ditulis pada 1.300 tahun lalu pada masa kerajaan Majapahit. Prasasti itu menyebutkan tentang adanya Kadipaten Rajekwesi yang menjadi cikal-bakal Kabupaten Bojonegoro.

Selain itu Museum Rajekwesi mempunyai beberapa koleksi yang lain diantaranya:

  • Pipisan,
  • Yoni,
  • Tosil geraham,
  • Gaja purba,
  • Tosil,
  • Siput,
  • Lengser,
  • Cipluk polos,
  • Kempyang,
  • Kenong dan Bonang,
  • Lincak tak berkaki,
  • Kendi pertala,
  • Susuk,
  • Wuwu,
  • Sesek, / Jaring,
  • Wangkil,
  • Pacul / cangkul,
  • Sesek / Jaring,
  • Ani-ani

Fasilitas Museum Fasilitas untuk publik, tersedia ruang pameran tetap, ruang pameran temporer juga tersedia toilet dan areal parkir, sedangkan fasilitas museum, terdapat ruang administrasi (kantor) serta ruang penyimpanan koleksi. Museum Rajekwesi dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 sampai dengan 15.30. Untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap bisa langsung telepon ke (0353) 881571. Setiap pengunjung boleh memasuki museum tanpa dipungut biaya. ‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾

Dinukil oleh Tim Pustaka Jaw timuran dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur:   Brosur , Museum Rajekwesi – Sujarwao: Laporan Dinas Luar dalam rangka hanting (pengayaan materi Pusaka Jawatimuran), Agustus 2013

About Pusaka Jawatimuran

Semua tentang Jawa Timur
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

2 Responses to Museum Rajekwesi Bojonegoro

  1. Dewi says:

    baru tau kalo di Bojonegoro ada museumnya min. hadeh kemana aja ya gue selama ini 😀

Leave a comment